Mortum

08.33 Unknown 0 Comments



PRAKTIKUM I
Topik                   : Daun tunggal dan bagian-bagiannya
Tujuan                 : Mengenal bagian-bagian daun dan ciri-ciri daun tunggal
Hari/Tanggal        : Sabtu, 21 Februari 2015
Tempat                : Laboratorium Biologi FKIP UNLAM Banjarmasin

I.          ALAT DAN BAHAN
A.    Alat
1.      Baki/nampan
2.      Alat Tulis
B.     Bahan
1.      Daun Bambu (Bambusa sp)
2.      Daun Tebu (Sacharum officinarum I.)
3.      Daun Pisang (Musa paradisiaca L.)
4.      Daun Jarak (Ricinus communis L.)
5.      Daun Widelia (Widelia sp)
6.      Daun Keladi (Colocasia )
7.      Daun Mangga (Mangifera indica L.)

  II.     CARA KERJA
1.      Mengamati bagian-bagian daun: tangkai (petiolus), pelepah (vagina), helaian (lamina), lidah-lidah (ligula).
2.      Mengamati bangun daun: lanset, bulat telur, bulat telur terbalik, perisai, pita/ garis, dsb.
3.      Mengamati ujung daun: runcing, meruncing, tumpul, membulat, rompang/rata, berbelah, berduri.
4.      Mengamati pangkal daun: runcing, meruncing, tumpul, membulat, rompang/rata, berlekuk.
5.      Mengamati tepi daun: rata, bergigi, bergerigi, bergerigi ganda, beringgit, berombak, berlekuk, bercangap, berbagi.
6.      Mengamati daging daun: tipis seperti selaput, tipis lunak seperti kertas, seperti perkamen, seperti kulit, berdaging.
7.      Mengamati pertulangan daun: menyirip, menjari, melengkung, sejajar.
8.      Mengamati permukaan atas dan bawah daun: gundul, licin (mengkilap, suram, berselaput lilin), kasap, berkerut, berbinggul-binggul, berbulu (jarang, halus dan rapat, kasar).
9.      Mengamati warna daun permukaan atas dan bawah.
10.  Menggambar hasil pengamatan.
11.  Menganalisa data dan membuat kesimpulan.

III.   TEORI DASAR
Daun merupakan bagian tumbuhan yang penting dan umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batangtempat duduknya atau melekatnya daun dinamakan buku-buku (nodus) batang dan tempat di atas yang merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla). Daun biasanya tipis melebar, kaya akan senyawa zat hijau yang dinamakan klorofil. Daun berfungsi sebagai alat yang berfungsi untuk :
1.      Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi)
2.      Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi)
3.      Penguapan (transpirasi)
4.      Pernapasan (respirasi)

A.   Bagian-bagian daun
Daun lengkap mempunyai 3 bagian, yaitu :
1.      Upih daun atau pelepah daun (vagina)
2.      Tangkai daun (petiolus)
3.      Helaian daun (lamina)

B.    Bangun/ Bentuk Daun (Circumscriptio)
Berdasarkan letak bagian daun yang terlebar maka daun dibedakan empat golongan, yaitu :
1)   Bagian yang terlebar kira-kira ditengah-tengah helaian daun
Tumbuhan yang memiliki daun yang bagian terlebarnya terletak ditengah-tengah helaian daun kemungkinan bangun daunnya adalah bulat/bundar (orbcularis), bangun perisai (peltatus), jorong (ovalis atau ellipticus, memanjang (oblongus) dan bangun lanset (lanceolatus).
2)   Bagian yang terlebar dibawah tengah-tengah helaian daun
Daun-daun yang memiliki bagian yang terlebar dibawah tengah-tengah helaian daunnya dibedakan dalam 2 golongan, yaitu :
a.       Pangkal daunnya tidak bertoreh. Dalam golongan ini didapati bentuk-bentuk daun seperti bangun bulat telur (ovatus), bangun segitiga (triangularis), bangun delta (deltoideus), dan bangun belah ketupat (rhomboideus).
b.      Pangkal daun bertoreh atau berlekuk. Dalam golongan ini termasuk bentuk-bentuk daun seperti bangun jantung (cordatus), bangun ginjal atau kerinjal (reniformis), bangun anak panah (sagitattus), bangun tombak (hastatus), dan bangun bertelinga (auriculatus).
3)   Bagian yang terlebar terdapat diatas tengah-tengah helaian daun
Daun dengan bagian terlabar terdapat ditengah-tengah helaian daun kemungkinan bangun daunnya adalah bulat telur sungsang (abovatus), bangun jantung sungsang (obcordatus), bangun segitiga terbalik atau bangun pasak (cuneatus) dan bangun sudip atau spatel atau solet (spathulatus).
4)   Tidak ada bagian yang terlebar atau dari pangkal ke ujung dapat dikatakan sama lebarnya
Dalam golongan ini termasuk dalam daun-daun tumbuhan yang biasanya sempit, atau lebarnya jauh berbeda jika dibandingkan dengan panjang daunnya. Pada umumnya bentuk daun yang dari pangkal ke ujung  sama lebarnya adalah bangun garis (linearis), bangun pita (ligulatus), bangun pedang (ensiformis), bangun paku atau dabus (subulatus) dan bangun jarum (acerosus).

C.   Ujung Daun (Apex folli) dan Pangkal Daun (Basis folli)
Ujung daun dan pangkal daun dapat memperlihatkan bentuk yang beraneka rupa. Ada tujuh bentuk daun yang kita jumpai yaitu runcing (acutus), meruncing (acuminatus), tumpul (obtusus), membulat (rotundatus), rumpang (truncates), terbelah (retusus) dan berduri (mucronatus).
D. Susunan Tulang Daun (Nervatio atau Nevatio )
Tulang-tulang daun adalah bagian daun yang berfungsi untuk memberi kekuatan pada daun atau sebagai penguat dan jalan untuk pengangkutan zat-zat. Menurut besar kecilnya tulang-tulang daun dibedakan dalam tiga macam, yaitu ibu tulang daun (costa), tulang-tulang cabang (nervus lateralis), dan urat-urat daun (vena). Berdasarkan arah tulang-tulang cabang yang besar pada helaian daun dapat dibedakan beberapa macam susunan tulangnya dapat dibedakan atas empat golongan, yaitu daun-daun yang bertulang menyirip (penninervis), bertulang menjari (palminervis) dan bertulang sejajar (rectinervis)
E.  Tepi Daun (Margo filli)
Secara garis besar tepi daun dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu rata (integer) dan bertoreh (divisus). Toreh-toreh pada tepi daun sangat beraneka ragam sifatnya. Biasanya toreh-toreh pada tepi daun dibedakan dalam dua golongan, yaitu:
1.            Tepi daun dengan toreh merdeka
Tepi daun dengan toreh yang merdeka banyak ragamnya, yang sering dijumpai adalah tepi dan bergerigi (serratus), bergerigi ganda (biserratus), bergigi (dentatus), beringgit (crenatus) dan berombak (repandus).
2.            Tepi daun dengan toreh-toreh yang mempengaruhi bentuknya.
Berdasarkan dalamnya toreh- toreh pada tepi daun dibedakan menjadi tiga macam, yaitu (lobatus), bercangap (fissus) dan berbagi (partisus).
F.  Daging Daun (Invertinum)
Daging daun (invertinum) adalah bagian daun yang terdapat diantara tulang-tulang daun dan urat-urat daun. Dibagian ini zat-zat yang diambil dari luar tubuh menjadi zat-zat yang sesuai dengan keperluan kehidupan tumbuhan. Tebal tipisnya helaian daun tergantung tebal tipisnya daging daunnya. Oleh karena itu daging daun dapat bersifat seperti selaput (membranceus), seperti kertas (papyraceus) atau (chartaceus), seperti perkamen (perkamenteus), seperti kulit belulang (coriaceus), dan berdaging (carnoss).
G.    Warna Daun
Secara umum kita ketahui bahwa daun berwarna hijau, namun tidak jarang kita jumpai daun yang warnanya tidak hijau. Selain itu warna hijau pada daun dapat memperlihatkan banyak variasi atau nuansa, misalnya merah, hijau bercampur atau tertutup warna merah, atau hijau kekuningan.
H.Permukaan Daun
Pada umumnya warna daun pada sisi atas dan bawah berbeda, biasanya sis atas lebih hijau, licin atau mengkilat dibandingakan dengan sisi bawah. Kadang-kadang pada permukaan daun terdapat alat-alat tambahan yang berupa sisik, rambut, duri, dan lain-lain. Oleh karena itu, orang membedakan permukaan daun ada yang licin (lavies), gundul (glaber), kasap (scaber), berkerut (rugosus), berbingkul-bingkul (bullatus), berbulu (pilosus), berbulu halus dan rapat (villosus), berbulu kasar (hispidus) dan bersisik (lepidus).


A.    Gambar Hasil Pengamatan
1.         Daun Bambu  (Bambusa sp)                   
Keterangan :
                                                                 1.         Ujung daun
                                                                 2.         Helaian daun  
                                                                 3.         Tepi daun
4.         Pangkal Daun


                         Menurut literatur             
1.      Ujung daun

2.      Helaian daun


3.      Tepi daun

4.      Pangkal daun

Keterangan :
                      
                                                                                     Keterangan :



Sumber : Anonim a.2014. Tersedia.http://www.aphotoflora.com(online)          diakses tanggal 22 Februari 2015.
2.         Daun tebu ( Saccharum officinarum  I. )
                                                                                        Keterangan :
                                                                                        1. Ujung daun
                                                                                        2. Helaian daun
                                                                                        3. Tepi daun
                                                                                        4. Tulang daun
                                                                                        5. Pangkal daun

Menurut litelatur
                                                                                        Keterangan :
                                                                                        1. Helaian daun
                                                                                        2. Tepi daun
                                                                                        3. Pangkal daun
                                                                                        4. Tulang dau
                                                                                        5. Ujung daun
Sumber: Anonim b.2014.Tersedia. http://www.plantaphile.com(online).diakses tanggal 22 Februari 2015.
3.         Daun pisang ( Musa paradisiaca )
                                                                                        Keterangan :
                                                                                    1. Ujung dain
                                                                                    2.Tepi daun
                                                                                    3.Helaian daun
                                                                                    4.Pangkal daun
                                                                                    5. Pelepah daun

                   Menurut literarur
                                                                                        Keterangan :
                                                                                    1. Helaian daun
                                                                                    2. Tepi daun
                                                                                    3.Pangkal daun
                                                                                    4. Pelepah daun
                                                                                     5. Ujung daun
                  Sumber : Anonim.c.2014.Tersedia. http://www.florahansa.com. diakses tanggal 22 Februari 2015.
4.         Daun Jarak (Ricinus communis L)
Keterangan :

1. Ujung daun
2.Helaian daun
                                                                                    3.Tulang daun
                                                                                    4.Pangkal daun
                                                                                    5.Tangkai dau
                    
       Menurut literatur
1.      Helaian daun
2.      Ujung daun
3.      Tulang daun
4.      Pangkal daun
5.      Tangkai daun
          Keterangan :
a.        





      Sumber: Anonim.d.2014.Tersedia. http://www.plantsofasia.com. diakses tanggal 22 Februari 2015.
5.         Daun Widelia (Widelia sp)
                                                                 Keterangan :
                                                                 1.Ujung daun
                                                                 2.Tepi daun
                                                                 3.Helaian daun
                                                                 4.Tulang daun
                                                                 5.Pangkal daun



Menurut literatur                                     
                                                                 Keterangan :
                                                                 1.Helaian daun
                                                                 2.Tulang daun
                                                                 3.Ujung daun
                                                                 4. Tepi daun                           
                                                                 5.Pangkal daun


Sumber : Anonim.e.2013.Tersedia.http://calphotos.berkeley.edu. diakses tanggal 22 Februari 2015.

6.         Daun Keladi (Colocasia sp)
                                                                 Keterangan :
                                                                 1.Ujung daun
                                                                 2.Helaian daun
                                                                 3.Tepi daun
                                                                 4.Ibu tulang daun
                                                                 5. Pangkal daun


                   Menurut literatur
1.Helaian daun
2.Tepi daun
3.Pangkal daun
4.Ibu tulang daun
5.Ujung daun
   Keterangan :





                                                          Sumber:Anonim.f.2013.Tersedia.http://collections.mnh.si.edu.diakses tanggal 22 Februari 2015

7.         Daun Mangga (Mangifera indica L.)
                                                                 Keterangan :
                                                                 1.Ujung daun
                                                                 2.Tepi daun
                                                                 3.Ibu tulang daun
                                                                 4.Helaian daun
                                                                 5.Pangkal daun



Menurut literatur
                                                                 Keterangan :
1.Pangkal daun
                                                                 2.Helaian daun
                                                                 3.Ibu tulang daun
                                                                 4.Tepi daun
                                                                 5.Ujung daun
                                                                       



Sumber : Anonim.g.2014.Tersedia. http://biogeodb.stri.si.edu. 
diakses  tanggal 22 Februari 2015










V.  ANALISIS DATA
1.      Daun bambu (Bambusa sp)
Klasifikasi daun bambu:
Kingdom       : Plantae
Divisio           : Magnoliophyta
Classis            : Liliopsida
Sub classis     : Commelinidae
Ordo              : Cyperales
Familia           : Poaceae
Genus                        : Bambusa
Species           : Bambusa sp
            Tanaman bambu merupakan tanaman yang berdaun tunggal dan termasuk daun yang lengkap karena mempunyai bagian daun berupa pelepah daun atau upih daun, tangkai daun ,dan helaian daun. Hal tersebut telah dijelaskan dalam buku Morfologi Tumbuhan (1935:11) oleh Gembong Tjitrosoepomo yang menyatakan bahwa daun lengkap dapat kita jumpai pada beberapa macam tumbuhan misalnya: pohon pisang (Musa paradisiacal L.) , pohon pinang (Areca catechu L.) bambu (Bambusa sp.) dll. Daun ini mempunyai bangun daun lanset (lanceolatus)  yaitu dengan panjang dan lebar 3-5:1, ujung daun pada bambu berbentuk runcing yaitu terjadi penyempitan kearah ujung daun sedikit demi sedikit.
            Pangkal daunnya membulat karena pada pangkal daunnya tidak terdapat sama sekali sudut pangkal daun, daun bambu memiliki tepi daun yang rata tidak bergerigi ataupun bertoreh, daging daun seperti kertas, permukaan daun bagian atas kasap dan permukaan daun bagian bawah berbulu halus sehingga jika diraba terasa seperti laken atau beludru , warna daun bagian atas lebih terlihat agak tua dari pada warna daun bagian bawah yang berwarna  hijau muda.
             Ada perbedaan antara hasil pengamatan saya dengan literatur yang bersumber dari internet, sumber literatur mengtakan bahwa daging daun bambu bertipe perkamen yaitu tipis namun cukup kaku. Sedangkan dari hasil pengamatan saya daun bambu memiliki daging daun seperti kertas karena mudah robek. Selain itu pada sumber literatur dikatakan bahwa pemukaan daun bagian atas dan bawah berbulu kasar, sedangkan dari hasil pengamatan saya daun bambu bagian atas terasa kasap dan bagian daun bagian bawah berbulu halus.
2.      Daun tebu (Saccharum officinarum L.)
Klasifikasi daun tebu:
Kingdom        : Plantae
Divisio            : Magnoliophyta
Classis            : Liliopsida
Ordo               : Poales
Familia           : Poaceae
Genus             : Saccharum
Species           : Saccharum officinarum L.
           Daun tebu merupakan daun tidak lengkap, karena hanya terdiri dari pelepah dan helain daun, tanpa tangkai daun atau dapat daun berupih atau daun berpelepah. Tebu memiliki daun dengan bangun pita (Ligulatus) yaitu daun yang serupa dengan bangun garis (Linearis) tetapi lebih panjang lagi. Ujung daunnya runcing (acutus), pangkal daunnya berbentuk runcing dan tepi daunnya rata. Daging daun pada tebu yaitu seperti kertas, permukaan bagian atas kasap dan permukaan bagian bawah berbulu, daun ini berwarna hijau baik bagian bawah maupun atasnya. Pertulangan daunnya pun sejajar dari pangkal sampai ujung daun.
           Untuk tepi daun ada perbedaan antara apa yang telah disebutkan dalam literatur dan dengan hasil pengamatan saya, dalam literatur yang saya ambil secara online menyatakan bahwa daun tebu mempunyai tepi daun bergerigi, memang apabila dilihat dari dekat akan terlihat sinus dan angulus tetatpi dalam keadaan yang tidak terlalu jelas, sehingga saya mengambil kesimpulan dengan melihat dengan jarak yang normal bahwa tepi daun tebu adalah rata tidak bergerigi.

3.      Daun pisang (Musa paradisiaca L.)
Klasifikasi daun pisang:
Kingdom       : Plantae
Divisio           : Magnoliophyta
Classis            : Liliopsida
Ordo              : Zigeberales
Familia           : Musaceae
Genus                        : Musa
Species           :Musa paradisiaca L.
           Daun pisang merupakan salah satu daun yang lengkap karena memiliki upih atau pelepah daun, tangkai daun, dan helaian daun.  Hal tersebut telah dijelaskan dalam buku Morfologi Tumbuhan (1935:11) oleh Gembong Tjitrosoepomo yang menyatakan bahwa daun lengkap dapat kita jumpai pada beberapa macam tumbuhan misalnya: pohon pisang (Musa paradisiacal L.), pohon pinang (Areca catechu L.), bambu (Bambusa sp.) dll.
           Daun pisang (Musa paradisiaca L.) mempunyai bangun daun jorong, ujung daunnya tumpul, pangkal daun yang membulat, tepi daun yang rata. Tulang cabang pada daun pisang bersatu dengan tulang cabang lain. Permukaan daun bagian atas adalah licin sedangkan permukaan daun bagian bawah licin berselaput lilin sehingga seperti yang kita lihat biasanya bagian bawah daun pisang seperti ada lilin yang berwarna putih. Seperti yang tertulis di buku Morfologi Tumbuhan karangan Gembong Tjitrosoepomo (1985:49), contoh tumbuhan yang berselaput lilin (pruinosus), misalnya sisi bawah daun pisang (Musa paradisiaca L.), daun tasbih (Canna hybrid Hort.) Daun pisang berwarna hijau terang untuk bagian atasnya sedangkan bagian bawahnya berwarna hijau agak buram mungkin itu karena terdapat lapisan lilin tersebut.

4.      Daun jarak (Ricinus communis L.)
Klasifikasi daun jarak:
Kingdom       : Plantae
Divisio           : Magnoliophyta
Classis            : Magnoliopsida
Ordo              : Euphobiales
Familia           : Euphorbiaceae
Genus                        : Ricinus
Species           : Ricinus communis L.
           Jarak merupakan tanaman yang daunnya tidak lengkap karena hanya memiliki tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina) saja, tidak mempunyai pelepah daun (lamina) yang biasa disebut daun bertangkai. Daun jarak (Ricinus communis L.) memiliki bangun daun berbentuk bulat, bentuk ujung daunnya meruncing, pangkal daun membulat (rotundatus), tepi daunnya bercangkap menjari (palmatifidus) yaitu tepinya bergerigi ganda atau terdapat toreh, pertulangan daun menjari (palminervis) yaitu dari ujung tangkai daun keluar beberapa tulang yang memencar, memperlihatkan susunan seperti jari tangan, Jumlah tulangnya gasal yang di tengah yang paling besar dan paling ujung, sedangkan kesampingnya semakin pendek. Daging daun tipis lunak, permukaan daun bagian atas dan bawah licin(laevis), dan memiiki warna daun hijau kemerah-merahan hal ini bukan karena tidak terdapatnya klorofil pada daun, tetapi klorofil atau zat hijau daun tertutup oleh warna lain yang lebih dominan.
           Pada daun jarak terdapat torehan-torehan yang membuat sulit untuk menentukan bangun daunnya hal inilah yang menjadi salah satu penyebab yang menimbulkan perbedaan hasil pengamtan.

5.      Daun widelia (Widelia sp)
Klasifikasi daun widelia:
Kingdom       : Plantae
Divisio           : Magnoliophyta
Classis            : Magnoliopsida
Ordo              : Asteridae
Familia           : Asteraceae
Genus                        : Widelia
Species           : Widelia sp
           Daun Widelia (Widelia sp)  juga merupakan tanaman yang berdaun tidak lengkap, sama halnya dengan daun jarak yang hanya mempunyai tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina) saja, tidak mempunyai pelepah daun (lamina).
           Daun widelia (Widelia sp) mempunyai bangun bulat telur sungsang, ujung daun yang meruncing, pangkal daun yang meruncing, tepi daun yang bergerigi dan memiliki torehan, daging daun yang tipis lunak, permukaan atas dan bawah daun berbulu halus, warna daun bagian atas yaitu hijau tua sedangkan bagian bawah berwarna hijau muda. . Dilihat dari toreh pada tepi daun dan susunan tulang-tulang daunnya, tanaman ini dapat dikategorikan tanaman dengan daun berlekuk menyirip (pinnatilobus).
            Perbedaan pada pencandraan pada daun widelia sering terjadi  pada bangun daun, ada yang mengtakan bahwa daun widelia memiliki bangun jorong, tetapi menurut saya bangun daun widelia itu lebih  mengarah pada bulat sungsang. Untuk pangkal daunnya ada yang mengatakan  runcing tetapi saya kira lebih tepat disebut meruncing.

6.      Daun keladi (Colacasia sp)
Klasifikasi daun keladi:
Kingdom       : Plantae
Divisio           : Magnoliophyta
Classis            : Liliopsida
Subclassis      : Arecidae
Ordo              : Arales
Familia           : Areceae
Genus                        : Colocasia
Species           : Colacaia sp
Tanaman keladi (Colacasia sp) merupakan tanaman yang berdaun lengkap karena mempunyai bagian daun berupa pelepah daun (vagina). Daun keladi (Colocasia sp) memiliki bangun daun berbentuk perisai (peltatus) karena mempunyai tangkai daun yang tidak tertanam pada pangkal daun melainkan pada bagian tengah helaian daun sehingga membentuk pangkal daun yang membulat, ujung daun runcing (acutus) yaitu kedua tepi daun di kanan dan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit menuju ke atas dan pertemuannya pada puncak daun membentuk suatu sudut lancip, bentuk pangkal daun membulat (rotundatus), tepi daun rata (integer), daging daun tipis lunak (herbaceus), permukaan daun pada bagian atas dan bawah licin berselaput lilin (leavis pruinosus) dan terlihat mengkilat jika terkena air dan seolah-olah air tidak bisa membasahi daun tersebut. hal itu dikarenakan oleh lapisan lilin yang menutupi bagian daun. Warna daun pada permukaan bagian bawah hijau sedangkan pada permukaan bagian bawah hijau suram.
           Perbedaan pencadraan bisa terjadi pada saat menentukan pangkal daun, ada yang mengatakan pangkal daun dari daun keladi adalah terbelah. Dilihat sekilas memang benar ada belahan tetapi tidak terbelah pada ujung tangkai daun. Jadi saya mengambil kesimpulan kalau pangkal daun keladi adalah membulat tidak membelah.

7.      Daun mangga (Mangifera indica L.)
Klasifikasi daun mangga:
Kingdom       : Plantae
Subkingdom  : Tracheobionta
Super Divisi   : Spermatophyta
Divisi             : Magnoliphyta
Classis            : Magnoliopsida
Subkelas        : Rosidae
Ordo              : Sapindales
Famili             : Anacardiaceae
Genus                        : Mangifera
Species           : Mangifera indica L.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan (1985:11), mengenai susunan tulang daun yang tidak lengkap ada beberapa kemungkinan salah satunya hanya terdiri atas tangkai dan helaian saja: lazimnya lalu disebut daun bertangkai. Susunan daun yang demikian itulah yang paling banyak kita temukan. Sebagian besar tumbuhan mempunyai daun yang demikian tadi, misalnya: nangka (Artocarpus integra Merr.) mangga (Mangifera indeca L.).
Daun mangga (Mangifera indica L.) memiliki bentuk daun lanset, bentuk ujung daun runcing, bentuk pangkal daun runcing, tepi daun rata (integer), daging daun seperti kertas, permukaan atas daunnya licin mengkilap dan bagian bawah daunnya licin , warna daun pada permukaan bagian atas hijau tua sedangkan pada bagian bawah daun hijau muda.
           Perbedaan pencandraan bisa terjadi pada menganalisis bagian tepi daun. Hal ini dikarenakan terdapat daun mangga yang memiliki tepi daun bergelombang dan ada juga yang memiliki tepi daun  dan ada juga yang memiliki tepi daun yang rata. Disini saya mengambil kesimpulan tepi daun mangga adalah rata karena disesuaikan dengan hasil pengamatan saya sendiri.



VI.  KESIMPULAN

2.   Daun tunggal merupakan daun yang hanya terdapat satu daun pada tangkai daun, pertumbuhannya terbatas dan tidak mempunyai kuncup pada ujungnya.

3.   Daun bambu merupakan daun lengkap karena memiliki upih, tangkai dan helaian daun yang berciri : bangun lanset, ujung runcing, pangkal membulat, tepi daun rata, daging daun seperti kertas, warna daun hijau tua, permukaan atas kasap dan permukaan bawahnya berbulu halus.

4.   Daun tebu merupakan daun tidak lengkap karena hanya memiliki helaian dan pelepah, berciri : bangun pita, ujung runcing, pangkal runcing, tepi daun rata, daging daun seperti kertas, warna daun hijau, permukaan atas kasap dan permukan bawahnya berbulu.

5.   Daun pisang merupakan daun lengkap karena memiliki upih, tangkai dan helaian daun yang berciri : bangun jorong, ujung tumpul, pangkal membulat, tepi daun rata, daging seperti kertas, permukaan atas licin sedangkan permukaan bawah berselaput lilin, warna daun hijau terang untuk bagian atas dan hijau agak buram untuk bagian bawah.

6.   Daun jarak merupakan daun tidak lengkap karena tidak memiliki pelepah, berciri :  bangun bulat, ujung meruncing, pangkal membulat, tepi bergerigi ganda, daging daun tipis lunak, warna hijau kemerahan, permukaan atas dan bawah daun  licin.

7.   Daun widelia merupakan daun tidak lengkap karena tidak memiliki pelepah, berciri : bangun bulat telur sungsang, ujung daun meruncing, pangkal daun meruncing, tepi daun bergerigi, daging daun tipis lunak, permukaan atas dan bawah berbulu halus, warna daun hijau tua untuk bagian atas dan hijau muda untuk bagian bawah.

8.   Daun keladi merupakan daun lengkap karena memiliki upih, tangkai dan helaian daun yang berciri : bangun perisai, ujung runcing, pangkal membulat, tepi daun rata, daging daun seperti kertas, warna hijau, permukaan atas dan bawahnya licin berselaput lilin.

9.   Daun mangga merupakan daun tidak lengkap karena tidak memiliki pelepah, berciri : bangun lanset, ujung runcing, pangkal runcing, tepi daun rata, daging daun seperti kertas, dengan permukaan atas dan bawahnya licin dan warna daun hijau tua untuk bagian atas dan hijau muda untuk bagian bawah.


















VII.     DAFTAR PUSTAKA
Amintarti,Sri. 2010. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan.   Banjarmasin: PMIPA FKIP UNLAM.
Anonim.a.2014.http://www.aphotoflora.com(online)          diakses tanggal 22 Februari 2015.
Anonim b.2014.http://www.plantaphile.com(online).diakses tanggal 22 Februari 2015.
Anonim.c.2014.http://www.florahansa.com. diakses tanggal 22 Februari 2015.
Anonim.d.2014.http://www.plantsofasia.com. diakses tanggal 22 Februari 2015.
Anonim.e.2013.http://calphotos.berkeley.edu. diakses tanggal 22 Februari 2015.
Anonim.f.2013.http://collections.mnh.si.edu.diakses tanggal 22 Februari 2015.
 Anonim.g.2014 http://biogeodb.stri.si.edu.diakses tanggal 22 Februari 2015.
Anonim. http://biologyeastborneo.com/wp-content/uploads/2011/09/Buku-ajar-Taksonomi-Tumbuhan.pdf
Tjitrosoepomo, Gembong. 19s85. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta:Gajah Mada University Press.


0 komentar: